Tak Ada Weihnachtsmarkt Tanpa Pommes

Jingle bells jingle bells, single all the way!

*plak*

Natal sebentar lagi dateng! Suasana disini udah natal banget, pohon natal dimana-mana, dekorasi juga udah kayak besok natalan aja. Dan kebetulan tadi malem ku ikut ngisi acara natalannya PPI Giessen yang acaranya sederhana tapi asik.

Yang istimewa dari natalan disini adalah Weihnachtsmarkt, atau dalam bahasa Indonesia secara literal artinya „Pasar Natal“. Sebenernya isinya kayak pasar malem di Indonesia, mirip Sekaten di Jogja juga. Ada beberapa wahana kecil, stand-stand yang jual makanan dan minuman, dsb. Banyak makanan dan minuman yang bisa dibeli cuman pas Weihnachtsmarkt ini, jadi kalo nggak dateng menurut ku pribadi sih rugi.

Stand Weihnachtsmarkt

Weihnachtsmarkt biasanya mulai dari minggu terakhir bulan November sampe 3-5 hari sebelum natal. Tapi di beberapa kota ada yang sampe menjelang tahun baru, contohnya di Berlin. Yang spesial dari Weihnachtsmarkt itu minumannya, Glühwein. Minuman ini cuman dijual waktu Weihnachtsmarkt setau ku, dan bahan-bahannya dari berbagai macam rempah-rempah. Tapi sayangnya minuman ini beralkohol, jadi ku gak pernah nyoba. Yang ku beli biasanya Kinderpunsch, versi non-alkohol dari Glühwein. Harganya 2€ per cangkir, tapi beda-beda di tiap kota. Atau kalo mau minuman lain juga ada, kayak heiße Schokolade, Eierpunsch, Jagertee ,Lumumba, dsb. Tapi menurut ku yang masuk golongan something-you-should-try ya Glühwein dan/atau Kinderpunsch.

Kinderpunsch

Kalo untuk makanan, ku biasanya beli Mandeln (kacang Almond) yang udah digoreng dan rasanya manis. Biasanya dibungkus per 100gr, harganya 2,5€. Kadang juga beli belgisches Pommes (kentang goreng). Bedanya sama kentang goreng biasa? Potongannya gede-gede, dan pilihan saosnya sekitar 20 macam. Harganya agak mahal sih, 4€ buat yang normal dan 5€ buat yang jumbo. Pilihan lain ada Maronen yang rasanya kayak ubi, atau Crêpes dengan berbagai macam rasa (paling sering ku beli kayaknya Nutella deh). Selain itu masih banyak lagi makanan enak yang bakal lo temuin disini. Permen kapas satu baskom, coklat berbagai macam bentuk, permen-panjang-yang-bisa-melar, Flammlachs (salmon asap), berbagai macam Wurst (sosis) yang super enak, dsb.

Belgisches Pommes

Stand-stand di Weihnachtsmarkt ini juga unik bentuknya. Ada yang kayak helikopter, ada yang bentuk atapnya kayak Santa Klaus, ada yang bentuknya kayak lokomotif kereta. Dan hampir ditiap stand menyediakan tempat semacam meja tinggi tanpa kursi. Dan dikasih penghangat juga di deket meja-mejanya. Ada api unggun, penghangat elektrik, dsb. Disini juga ada Eislaufbahn atau Skating Rink dadakan dan lo bisa main sepuasnya disana dari buka sampe tutup dengan bayar 4€.

Stand
Eislaufbahn

Dilihat dari sisi harga, jujur aja harganya memang kurang bersahabat. 2€ buat secangkir minuman trus kalianharus bayar ekstra 1€-2€ buat cangkirnya, jadi harganya 3€-4€. Atau kentang goreng yang biasanya lo beli seharga 2€ dapet banyak, dan disini 4€ cuman dapet yang ukuran biasa-menuju-kecil. Dan banyak makanan dan minuman lainnya yang harganya, berdasar kantong mahasiswa dengan duit pas-pasan kayak ku ini, kemahalan. But dude, they’re worth a buy. You’re not paying for the food, you’re paying for the atmosphere you got. Ini cuman ada setahun sekali, dan walaupun tiap tahun isinya sama aja, tapi suasana yang kalian dapetin tiap Weihnachtsmarkt bakalan beda. Tahun lalu ku masih di Heidelberg dan berangkat ke Weihnachtsmarkt sebagai orang yang baru aja sampe di Jerman. Dan tahun ini ku dateng sebagai orang yang galau mau ambil FSP apa. Fak.

Bonus selfie

Oiya cangkir yang udah lo bayar itu bisa dibawa pulang atau dibalikin ke stand minuman. Kalo cangkirnya dibalikin, duit lo juga dibalikin utuh kok. Nggak, nggak 4€ dibalikinnya. Yang dibalikin cuman uang cangkirnya doang. Enak banget kalo uangnya dibalikin semua. Kalo lo bawa pulang, bisa dijadiin koleksi. Cangkir di tiap kota beda, kadang dari bentuk, bahan, atau cuman tulisan nama kotanya. Kadang di kota yang sama tapi lokasinya beda, cangkirnya juga beda. Dan buat para kolektor bisa jadi ini salah satu hal yang bisa dipertimbangkan. Ku sih pengen juga ngumpulin cangkirnya, tapi karena masih sering pindah-pindah, jadi males bawa-bawanya. Iya cangkir emang kecil, tapi tetep aja ku males. Udah.

Cangkir sepatu

Kemaren ku bilang kan mau nulis tentang resep-resep, tapi ternyata gak sempet. Bukan gak sempet sih sebenernya, tapi karena tiap masak ku lupa udah masukin bumbu apa aja. Kalo gitu kapan-kapan deh ya. Nunggu ku inget dulu, dan buat masak yang selanjutnya bakal ku tulis deh apa aja yang ku masukin.


Ciao! Tschüss!